Jangan bingung,nich solusinya.....

ADA UPAYA MENGUBAH BUDAYA PERAYAAN TAHUN BARU MASEHI


PERAYAAN TAHUN BARU MASEHI ITU MILIK SIAPA?
"Baru saja kita semua seluruh bangsa di dunia,menyambut Tahun baru 2017.Dalammenyambut tahun baru tersebut,masyarakat sangat antusias untuk merayakan acara tersebut.Dari yang sederhana sampai yang super mewah.Semua masyarakat di dunia bergembira ria,apalagi pada malam tahun baru.Bahkan pemerintah setempat memfasilitasi warganya dalam perayaan tersebut.Mulai panggung hiburan,konser musik,pesta kembang api dan tidak lupa suara terompet dimana mana.Ada juga yang mengadakan perayaan dengan acara bakar ikan dan bakar jagung.
Semua berharap ditahun baru 2017,semua akan menjadi lebih baik lagi.Dan dalam kesempatan ini saya ucapkan Selamat Tahun Baru 2017
Perayaan Tahun baru pada awalnya dimulai di daerah Romawi
Sejak Abad ke-7 SM bangsa Romawi udah punya kalender tradisional. Kalender ini masih kacau dan sempat diubah beberapa kali. Sistemnya berdasar kemunculan bulan dan matahari. Bulan Martius (Maret) dijadiin bulan pertamanya.
Pada 45 SM, Julius Caesar mengganti kalender itu dengan Kalender Julian. Urutan bulannya jadi, Januarius – Februarius – Martius – Aprilis – Maius – Iunius – Quintilis – Sextilis – September – October – November – December. Setahun kemudian, ia ganti nama bulan “Quintilis” dengan namanya, “Julius”. Sejak itu, tahun baru di Romawi nggak lagi dirayain pada 1 Maret, melainkan 1 Januari. Tahun baru 1 Januari pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.
Waktu terus bergulir. Kaisar Augustus, penerus Julius Caesar, bikin nama baru buat bulan “Sextilis” dengan namanya “Agustus”. Lalu kalender Julian pun jadi resmi dipakai di seluruh Eropa sampai 1582 M. Baru sejak itu muncul kalender baru, Kalender Gregorian.
Hingga sekarang perayaan tahun baru di adakan setiap akhir bulan Desember ,memasuki awal bulan Januari.Sekalipun pada awalnya perayaan tahun baru ditujukan untuk menghormati Dewanya bangsa Romawi,akan tetapi seiring berjalannya waktu,perayaan tersebut sudah menjadi hari besarnya umat manusia didunia.Kalender yang dipakai tersebut di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Kalender Masehi.Yang mana kalender tersebut berpedoman kepada lahirnya Nabi Isa Almasih.Jadi masa sebelum lahirnya Nabi Isa AS disebut Sebelum Masehi (SM) dan masa setelah Nabi Isa lahir disebut Masehi (M).
Menjelang perayaan Tahun baru 2017,muncul berbagai stegmen dan pernyataan pernyataan dari beberapa kelompok dan perorangan,khususnya  dari kelompok berbasis Islam.Yang menyatakan bahwa umat Islam tidak bolehkan menyambut Tahun baru dengan menggunakan atribut seperti kembang api,terompet,dan sejenisnya.karena menurut mereka atribut tersebut adalah budaya Yahudi dan Nasrani.
Kita semua sudah tahu dan memahami bahwa perayaan Tahun baru adalah perayaan yang awal sejarahnya adalah perayaan yang dilakukan bangsa Romawi.Yang akhirnya mendunia dan dimiliki oleh seluruh manusi didunia ini.
Berdasarkan sejarah sudah jelas bahwa itu bukan dari budaya Islam.Umat Islam hanya ikut memeriahkan saja.umat Islam hanya ikut merayakan saja.Dalam perkembangan sejarah perayaan tahun baru tsb di selipi budaya budaya yang sebenarnya di awalmula perayaan tersebut tidak ada.Seperti terompet,kembang api,bakar ikan,bakar jagung dsb.Semua sah sah saja,tidak ada masalah.Toh itu hanyalah sebuah kebudayaan dan tradisi yang bertujuan untuk memeriahkan pesta perayaan Tahun baru.
Jadi kesimpulannya Tradisi peringatan tahun baru tsb adalah tradisi milik bangsa Romawi,dan diakui serta diikuti oleh bangsa bangsa didunia.Sekalipun tidak semua negara mengikuti perayan tersebut,bahkan melarangnya.Seperti Saudi Arabia,Brunai darussalam,Tajikistan,Somalia dan sebagian negara Islam.Itu juga sah sah saja dilakukan,sebab mereka punya hak berdaulat di negaranya.Karena Tradisi itu adalah milik Romawi dan diikuti bangsa bangsa di Eropa yang mayoraitas beragama Yahudi dan Nasrani,Maka sebagai umat Muslim kita tidak ada hak merubah,melarang atau meniadakan atribut atribut yang berkaitan dengan perayaan tahun baru tersebut.Terlepas atribut itu hukumnya haram atau mubadzir atau terkesan berfoya foya,biarkan saja.Itu hak azasi mereka.kalau Umat Islam merasa bahwa peringatan tersebut mengandung unsur mubadzir,berfoya foya dan kurang bermanfaat,Ya solusinya Umat Islam tidak usah ikut merayakan.Toh itu bukan hari rayanya umat Islam.
Perayaan Tahun baru Umat islam adalah awal tahun Hijriah yaitu 1 Muharram (1Assyuro).Peristiwa itu saja mari kita rayakan dengan seakbar mungkin.dengan melibatkan seluruh Umat Islam.Dan bagaimana tatacara peringatannya adalah hak mutlak umat Islam.Yang tidakboleh diganti oleh kelompok lain.Sebagai contoh peringatan Tahun baru 1 Muharram yang biasanya ada pengajian di ganti konser Musik umpamanya.Umat Islam kalau tidak cocok berhak untuk marah dan dan tidak boleh diganti.Begitu juga pada perayaan Tahun baru masehi 1 Januari,yang mana tradisinya pakai kembang api,terompet dll kita ganti dengan hadrah,qosidah.Mereka yang merasa memiliki Hari perayaan tersebut berhak untuk marah kepada orang yang berusaha menggantikan atribut tersebut.
"Peringatan tahun baru 1januari yang di gagas oleh Gubernur Jawa Timur bapak Soekarwo adalah satu dari sekian contoh tindakan yang menurut saya adalah :SALAH LETAK KELIRU PASANG.Indonesia adalah negara Pancasila dan penduduknya bukan hanya Islam saja tapi banyak agama,ras dan suku.Begitu juga di jawa Timur,tidak semua warganya adalah muslim.Apalagi seorang Gubernur adalah milik seluruh rakyat.bukan hanya milik satu agama.Maka tindakannya harus mencerminkan untuk kepentingan semua rakyat.Tidk serta merta mengganti acara peringatan Tahun baru 1 Januari dengan Hadrah dan Sholawatan.Saya tidak berkata bahwa sholawatan dan hadrah itu jelek.Apalagi sebagai muslim,sangat tidak mungkin saya berkata begitu.Tapi semua itu harus adil.Adil itu meletakan sesuatu pada tempatnya.
Kita harus ingat perayaan Tahun Baru 1 Januari itu bukan milik umat Islam,bukan kebudayaan dari Islam.maka Umat Islam tidak ada hak merubah Tradisi terebut dengan dalih dan alasan apapun juga.
Kalau kita merasa dengan menggunakan atribut atribut tersebut adalah sia sia dan mubadzir,ya tidak usah diikuti,dan kita tidak ush memakainya.Tapi BIARKAN SAJA ITU BERJALAN SESUAI DENGAN BUDAYA MEREKA.Persatuan,toleransi,saling menghargai antar golongan harus di atas kepentingan dan ego pribadi atau kelompok.
Salam NKRI,


Previous
Next Post »

-